Selasa, 26 Maret 2013
RHF berencana menambah maskapai
Bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) KM 12 Tanjungpinang memiliki rencana untuk menambah maskapai baru yaitu Garuda Indonesia yang akan direalisasikan dalam waktu dekat untuk melayani para penumpang dan pengguna jasa layanan pesawat.
"Bisa dikatakan ini baru wacana apabila penumpang di Tanjungpinang ini ramai maka ada kemungkinan tidak lama lagi akan ada penambahan maskapai baru yaitu Garuda Indonesia" kata Humas PT Angkasa Pura II (Persero), Efrinaldi, Kamis (14/3).
Ia mengatakan, maskapai Garuda Indonesia memiliki keingininan beroperasi di Tanjungpinang tergantung dari banyaknya penumpang di Bandara RHF. Pihak pengelola Bandara tentu saja ingin menerima banyak maskapai penerbangan di Tanjungpinang.
Di RHF, maskapai yang memiliki tujuan ke Jakarta hanya ada dua yaitu Sriwijaya dan Lion. Tambahnya, jika dihitung dalam sehari, rute untuk Tanjungpinang-Jakarta melayani dua kali penerbangan. Lalu untuk rute Tanjungpinang-Matak-Natuna-Pekanbaru dalam sehari hanya sekali penerbangan, yakni menggunakan maskapai Sriwijaya.
"Meskipun RHF memiliki 3 maskapai namun masih terasa kurang karena kapasitas penumpang semakin hari semakin bertambah," ujar Efrinaldi.
Menurutnya, rencana masuknya Garuda di RHF sangat membantu memberikan solusi tingginya kapasitas penumpang di bandara.
Menanggapi hal tersebut pihak PT Angkasa Pura II (Persero) berharap akan ada maskapai yang berminat ke RHF.
"Harapan kami tidak hanya pihak Garuda yang masuk di bandara, tetapi juga maskapai lainnya untuk meramaikan rute tujuan di RHF," harapnya.
RLTH 2013
300
Rumah akan di renovasi pada tahun 2013
Sesuai dengan data dari Dinas Sosial Tanjungpinang yang menyatakan bahwa
pada tahun 2013 ini terdapat 300 rumah untuk program Rumah Tinggal Layak Huni
(RTLH) memakai dana 17 juta per-unit .
“Sebenarnya
pendanaan untuk program RTLH ini dua banding satu yaitu dua dari APBD provinsi
Kepri dan satu dinas sosial, mereka menyediakan dana sebesar 17 juta untuk satu
rumah termasuk dengan upah pekerja namun belum dipastikan tentang data
per-kecamatan dan per-kelurahan,” ungkap Erna Puspita LPTK dari Dinas Sosial Tanjungpinang, selasa
(19/3).
Ia
menambahkan, program RTLH ini dimulai sejak tahun 2011 dan setiap tahun ada
quota untuk data rumah yang akan di renovasi, program ini juga berguna untuk
memberantas kemiskinan di Tanjungpinang.
“Ada
persyaratan untuk mendapatkan rehab rumah dari program RTLH ini yakni harus
warga Tanjungpinang, rumahnya tidak layak, statusnya jelas ada surat tanah dan
rekomendasi dari kantor lurah setempat,” ujarnya.
Pihak
Dinas Sosial mengharapkan bahwa kegiatan program RTLH ini berjalan lancar,walaupun
sudah tersedia pekerja bangunan tetapi warga setempat pun turut berpatisipasi untuk bergotongroyong
guna menciptakan lingkungan yang nyaman.
Harga Bawang dan Cabe di Tanjungpinang Tetap Normal
Saat harga bawang dan
cabai di kota lain melonjak naik, justru sebaliknya pada sejumlah pasar di
Tanjungpinang yang nampaknya tidak terpengaruh dengan kenaikan harga tersebut.
“Walaupun di daerah lain harga bawang mahal
tetapi berbeda di pasar Tanjungpinang, justru masih tetap stabil, saat ini saja,
harga bawang merah jawa Rp20 ribu per kilogram, bawang merah india Rp10 ribu
per kilogram, bawang putih Rp20 ribu per kilogram, harga cabai skitar Rp30 ribu
per kilogram hingga Rp35 ribu per kilogram,” ujar Rita, Salah seorang pedagang
di Pasar Bintan Center, minggu (24\03).
Menurut dia, harga
bawang dan cabai masih relatif murah dan stabil. Karena selama ini pedagang di Tanjungpinang
menjual bawang impor yang jauh lebih murah daripada bawang lokal.
“Sebenarnya bawang
lokal itu kualitasnya lebih bagus dibandingkan dengan bawang impor, dari
bentuknya saja berbeda, tetapi produksi bawang lokal itu sedikit jadi tidak
mencukupi untuk kebutuhan di dalam negri,” katanya.
warga mengeluhkan kerja Wali kota Tanjungpinang
Baru berjalan dua bulan
semenjak Lis Darmansyah menjabat sebagai Wali kota Tanjungpinang, sudah ada
keluhan dari para pedagang kaki lima khusunya di tepi laut yang merasa terlalu dibebani
dengan peraturan pajak.
"Kalau perubahan sudah
banyak sekali, dia pun juga sudah membuat peraturan baru, namun menurut para
pedagang perubahannya berdampak tidak baik, terutama untuk masalah di bidang
usaha mikro atau pengusaha kecil dan pedagang kaki lima," ujar Ilham
Budiono, Ketua Umum Himpunan Pedagang Kaki Lima Tepi Laut (HPK5TL)
Tanjungpinang, Senin (25/3).
Ia menambahkan bahwa
peraturan pajak tersebut sudah berlaku bulan ini, tetapi menurutnya peraturan
itu tidak patut untuk diberikan kepada pedagang kecil di tepi laut sebab mereka
dipungut pajak yang cukup tinggi.
Para pedagang mengharapkan,
sebagai pemimpin harus lebih bijaksana agar dapat mengayomi masyarakatnya
dengan baik dan juga memberikan pembinaan terhadap usaha para pedagang untuk lebih
diberi kemudahan dengan tidak ada banyaknya aturan.
Perjalanan Prestasi Si Pencak Silat
Ramdani Hermansyah, lahir di Sungai Ungar 28 Maret
1992.Pertama kali mengenal silat di bangku kelas 2 SMP Negeri 1 Kundur
Utara. Akan tetapi hanya berjalan 2 bulan, dikarenakan semakin hari anggota silat semakin berkurang dan akhirnya
tempat ia latihanpun ditutup. Ketika ia memasuki bangku SMA tepatnya di SMAN 2 KUNDUR,ia beretemu lagi dengan silat,
karena di SMA itu Pencak Silat sudah menjadi Extrakulikuler. Kemudian ia mulai
bergabung kembali di dunia Silat. Dari kelas 1 SMA ia mulai aktif dengan silatnya
dan mulai latihan seminggu dua kali
tepatnya di sekertariat SMAN 2 KUNDUR, biasanya ia latihan di lapangan
sekolahnya. Nama perguruan Pencak Silat yang membesarkan namanya hingga
sekarang adalah HIMPUNAN SENI SILAT
INDONESIA (HIMSSI) yang berpusat di Sumatra Selatan.
Ia mulai ikut bertanding sejak duduk di
bangku SMA kelas , akan tetapi ia harus mengikuti seleksi antar angggota danterpilih yang terbaik, dan
akhirnya ia di percaya untuk mengikuti pertandingan mewakili Kundur untuk
berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) se-Kab. Karimun yang di
laksanakan di Tanjung Balai Karimun. Pada kejuaraan ini ia meraih juara satu(1) dan mendapatkan medali
emas pada kelas 39-42Kg.
Selanjutnya
membawa nama Kab. Karimun untuk berlaga lagi di POPDA se-Kepulauan Riau yang
dilaksanakan di Tanjungpinang. Pada kejuaraan tersebut ia berhasil mendapatkan juara satu (1) dan meraih medali
emas.
Kemudian
ia di percaya untuk membawa nama Kepulauan Rian pada kejuaraan selanjutnya
yaitu Pekan Olahraga Pelajar Wilayah
(POPWIL) se-Sumatra yang dilaksanakan di Batam pada 03-08 November 2008. Dalam
event ini, ia bisa memberikan yang
terbaik untuk Kepri, dan ia pun kembali meraih Juara satu (1)
medali emas kembali di bawanya pulang.
Pada
Mei 2009, Ramdani Hermansyah kembali di percaya memperkuat Kab. Karimun untuk
bertanding di Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) se-Kepri, yang dilaksanakan di Tanjungpinang. Pada kesempatan ,
sebut saja Dani dapat bermain dengan
baik dan meraih juara satu(1) dan meraih medali emas pada kelas 42-45Kg.
sehingga ia di percaya lagi untuk bertanding membawa nama KEPRI pada O2SN
se-Indonesia yang dilaksanakan di Jakarta pada Juni 2009. Pada event ini, ia
hanya dapat masuk ke delapan besar.
Sepulangnya
ia dari O2SN di Jakarta, ia kembali di panggil DISPORA untuk mengikuti Training
Center (TC) selama sebulan penuh untuk persiapan pada Pekan Olahraga Pelajar
Nasional (POPNAS). Pemusatan latihan ini dilaksanakan di Tanjung Balai Karimun.
Ia di latih bersama atlet-atlet yang lain
agar lebih siap dalam bertanding di tingkat nasional nanti, biasanya ia latihan
sehari 4x dan disitulah ia merasakan bahwa betapa susahnya ingin
menjadi atlet. Lari adalah makanan ia setiap harinya, fisik ia memang
benar-benar di genjot tanpa kasihan. Tidak ada kata manja di dalam pemusatan
latihan ini. Tambah dimana pada waktu itu ia harus menurunkan berat badan dari
46 menjadi 41. Makanan sehari-sehari ia hanya kentang rebus, sedangkan
atlet-atlet yang lain bebas mau makan apa karena semua di sediakan, tambah
berat badan mereka tidak ada yang bermasalah. ia hanya bisa melihat dan
bersabar, karena tidak mau kalah nanti
di karenakan berat badan yang over. Selama sebulan penuh ia di latih terus
menerus oleh pelatih, akhirnya pada hari H nya ia menurunkan dan masuk timbangan sesuai batas
yang sudah ditentukan pada pertandingan.
Ramdani
Hermansyah kembali mengikuti event Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
yang di laksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari tanggal 02-11 November
2009. Pada event itu ia dapat menyumbangkan kembali medali emas untuk Kepulauan Riau, dan pada saat itu pertandingan
itu menjadi yang terakhir baginya di karenakan ia sudah duduk di bangku SMA
kelas tiga (3). Akan tetapi ia mulai meneruskan prestasinya, ia di percaya untu
membawa nama Tanjungpinang untuk bertanding di Pekan Olahraga Provinsi
(PORPROV) yang dilaksanakan di Batam pada Desember 2010. Pada event itu, ia kembali
meraih juara satu (medali emas) yang pertama pada tingkat dewasa kelas 45-50Kg.
PORPROV ini berpuncak di PON. Setelah meraih medali emas di PORPROV ini, sangat
di sayangkan, karena yang seharusnya ia dapat melanjutkan di PORWIL harus
merelakan untuk mengundurkan diri karena bentrok dengan Ujian Akhir Semester di
FKIP, UMRAH. Masih di tahun yang sama, ia kembali mengikuti kejuaraan Wali Kota
CUP di Tanjungpinang. Pada event itu, ia kembali mempertahankan medali emasnya. Kejuaraan ini sekalian
menentukan atlet-atlet yang akan di berangkatkan pada SIJORI Pencak Silat
2011 yang di laksanakan di Singapura. Pada event Pencak Silat SIJORI 2011,ia bertanding kurang memuaskan. Karena ia tidak
meraih medali apa pun dan hanya masuk di delapan besar.
Pada
Juli 2011, Ramdani Hermansyah kembali di panggil untuk mengikuti event KEJURNAS DEWASA di Bangkinang
mewakili KEPRI. Namun pada kejuaraan ini, ini hanya bertahan di delapan besar
lagi. Setelah 4 semester menjadi mahasiswa FKIP, UMRAH. Ia di panggil untuk
mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa
Nasional (POMNAS). Pada waktu itu diadakan
selksi dengan seluruh kampus di Kepulauan Riau yang bertempat di di SMAN
3 BATAM dan saya bisa jebol dalam seleksi itu.
Pada event ini, diadakan pemusatan latihan yang di berlokasi di Batam
selama hampir sebulan. Setelah tiba waktunya pertandingan, semua atlet KEPRI
telah benar-benar siap untuk berjuang mebawa nama KEPRI. Pada Pekan Olahraga
Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2011, saya kembali meriah juara satu (medali emas).
Saya sangat bersyukur karena saya bisa kembali meraih medali emas, setelah dua
kejuaraan tidak ada meraih apa-apa.
Pada
akhir tahun 2011, saya kembali di percaya kampus untuk bisa bertanding di
Kejohanan UPSI dan Jemputan Universiti se-ASEAN yang diadakan di Tanjung Malim,
Perak, Malaysia. Pada kejohanan ini, saya sangat bersyukur karena saya bisa
meraihASEAN untuk yang pertama kalinya.
Pada
pertandingan terakhir di tahun 2012 yang belum lama ini, saya ikut Kejuaraan
Pencak Silat SIJORI pada Desember 2012 yang dilaksanakan di BINTAN. Pada event
ini, saya dapat mempetahankan prestasi saya, karena bisa meraih medali emas kembali
.
Awal
ia menggeluti silat, ia hanya ikut-ikutan saja sejak ia duduk di bangku SMP, akan tetapi setelah
duduk di bangku SMA banyak yang mengatakan
bahwa ia memiliki bakat di bidang silat dan di situlah Ramdani
Hermansyah mulai sadar bahwa ia memang memiliki potensi di bidang ini. Dengan
dorongan dan persetujuan dari orang tua, ia pun memilih olahraga ini yang ia pilih
untuk membentuk prestasinya.
Dengan
prestasi-prestasi yang sudah ia raih dan di buktikan kepada pemerintah, Ramdani Hermansyah berharap agar prestasi-prstasinya itu dapat di
hargai atau di pandang nantinya, dan ia
berharap agar atlet silat lainnya
khusunya di KEPRI ini.setelah ia selesai menyelesaikan study S-1. Tidak
menyia-nyiakan pengorbananya sewaktu ia membela atau mengharumkan nama Kepulauan Riau.
Sabtu, 23 Maret 2013
Dispensasi Nikah Muda
11 Pasangan Muda
Dispensasi Nikah Pada 2013
Sebanyak
11 pasangan muda meminta dispensasi nikah di Pengadilan Agama (PA) Tanjungpinang
dibulan ketiga tahun 2013. PA juga memperkirakan, dispensasi nikah untuk
pasangan usia dini akan terus bertambah, hal itu mengingat, hingga saat ini, di
Pengadilan Agama telah terdaftar lebih dari 10 perkara terhadap pasangan usia
muda yang mengajukan dispensasi nikah.
Humas
Pengadilan Agama (PA) Tanjungpinang, Asnawi mengatakan, berdasarkan data yang
masuk ke PA sejak tiga bulan terakhir pada tahun 2013, terdapat 11 pasangan
muda yang mengajukan dispensasi nikah.
“Sedangkan,
pasangan usia muda yang meminta dispensasi menikah pada tahun 2011 terdapat 46
pasangan, tahun 2012 bertambah menjadi 57 pasangan,” kata Asnawi, Selasa
(19/3).
Ia menambahkan, pasangan yang ingin menikah
harus mengajukan persyaratan pernikahan yang lengkap dan diajukan ke Kantor
Urusan Agama (KUA), namun jika usia wanita di bawah 16 tahun dan laki-laki di
bawah 19 tahun maka pihak KUA mengajukan surat penolakan untuk dinikahkan
karena masih belum cukup umur, kemudian Kantor Pengadilan Agama yang memberikan
dispensasi nikah.
“Rata-rata penyebab pasangan muda mengajukan dispensasi nikah yakni wanita yang hamil di luar nikah. Adapun proses untuk melakukan persetujuan surat dispensasi nikah itu paling lambat 30 hari. Hal itu juga, siap atau tidaknya masing-masing pasangan muda itu menerima resiko,” ujarnya.
Permasalahan
hamil diluar nikah tersebut, kata dia, pengaruh dari era globalisasi, kurangnya
pengawasan orangtua, serta efeknya bagi diri mereka sendiri yang belum masuk dalam
usia dewasa untuk menjaga anaknya serta belum ada kemampuan dalam mendidik anak,.
Langganan:
Postingan (Atom)