Rabu, 17 April 2013
CAGAR BUDAYA YANG DI LINDUNGI
Tanjungpinang, situs cagar
alam dan budaya makam DAENG CELAK di kunjungi oleh ramai para masyarakat ,
mahasiswa, dan para zuriat raja--raja kerajaan melayu (25/3). Tepat pada pukul
10.00 wib tadi makam bersejarah ini ramai di kunjungi. Hal ini di karenakan zuriat raja-raja dan para tokoh melayu resah dan ingin segera
menuntut agar penambangan bauksit yg kebanyakan ilegal harus segera ditutup.
“kami merasa bimbang dengan adanya pertambangan-pertambangan bauksit ini
sehingga situs sejarah ini akan musnah.” Ujar Bpk. Raja Mansur yaitu salah satu
dari para zuriat raja-raja.
Hingga saat ini pertambangan bauksit yang terjadi di sekitar tempat sejarah
ini di harapkan dapat dihentikan karena akan merusak situs sejarah yang sudah
menjadi identitas masyarakat kepulauan riau.
Para zuriat raja-raja dan tokoh melayu sebenarnya sudah pernah melaporkan
hal ini pada tahun 2011 yang lalu, namun sepertinya tidak ada upaya perhatian
dari para pemerintah kota tanjungpinang untuk mempertahankan hak bagi situs
sejarah tersebut. Hingga saat ini para penambang bauksit sudah merajalela
menambang di sekitar makam bersejarah itu.
“Seperti yang di ketahui DAENG CELAK adalah ayahanda dari RAJA HAJI, yang
di pertuan muda IV kerajaan riau.” Ucap salah satu tokoh melayu dan Dekan FKIP
UMRAH Abdul Malik. Sebagai salah sorang yang telah mendirikan kerajaan melayu
sehingga seperti saat ini, seharusnya kita sebagai masyarakat melayu saat ini
hendaklah dapat menjaga dan melestarikan cagar alam dan budaya tersebut.
Sehingga identitas dan sejarah daerah tidak hilang begitu saja.
Kegiatan berkunjung dan berkumpul di makam para pahlawan melayu ini
sebenarnya ingin mengajak masyarakat agar dapat menjaga peninggalan sejarah dan
memberikan informasi bagi para mahasiswa dan masyarakat tentang arti nilai
peninggalan sejarah di kepulauan riau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar